Senin, 13 Januari 2014

Televisi Lahir Dari Kepingan Logam `Teleskop Elektrik`

Oleh Iskandar
Posted: 08/01/2014 14:19
Televisi Lahir Dari Kepingan Logam `Teleskop Elektrik`
(bloglet.com)

Liputan6.com, Jakarta : Televisi adalah salah satu perangkat elektronik yang hampir dimiliki setiap rumah di seluruh dunia. Tak hanya dijadikan sebagai pusat hiburan, televisi kini menjadi salah satu media informasi yang paling cepat setelah internet dan telah mengubah gaya hidup seseorang.

Di awal penemuannya televisi adalah karya massal yang melibatkan banyak pihak, mulai dari penemu hingga inovator, baik perorangan maupun badan usaha. Dan hal itu tentunya tak bisa terpisahkan dari penemuan dasar hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh ilmuwan asal Amerika yaitu Joseph Henry dan ilmuwan Inggris Michael Faraday pada tahun 1831.


Gagasan itu merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Dalam perkembangannya, pada tahun 1873, seorang operator telegram asal Irlandia yaitu Joseph May menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium.
May menyadari bahwa itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya ke dalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell). Ia bersama teknisi dari Telegraph Construction Maintenance Company, Willoughby Smith melakukan beberapa percobaan perekaman gambar yang selanjutnya dilaporkan ke Journal of The Society of Telegraph Engineers.

Cikal Bakal TelevisiKemudian pada tahun 1876, seorang inventor asal Amerika George Carey menciptakan Selenium Camera yang dideskripsikan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Lalu ahli fisika asal Jerman Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dengan nama Sinar Katoda.
Delapan tahun berlalu, tepatnya pada tahun 1884, ilmuwan Jerman Julius Paul Gottlieb Nipkow atau yang lebih dikenal Paul Nipkow berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut Teleskop Elektrik dengan resolusi 18 garis.

Mahasiswa asal Jerman itu selanjutnya menciptakan cakram yang bisa berputar dengan serangkaian lubang yang disusun secara spiral ke pusat cakram yang digunakan dalam proses perasteran.
Perasteran itu sendiri adalah proses pengubahan gambar berbentuk vektor menjadi citra raster yang berupa piksel atau titik-titik yang kemudian terlihat pada monitor. Dari sinilah cikal bakal lahirnya televisi.

Televisi Mekanik dan ElektronikPuluhan tahun kemudian, sekitar tahun 1920, para pakar lainnya seperti John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins, menggunakan piringan Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, dan penerimaannya.


Mereka membuat serangkaian sistem televisi berdasarkan gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Cakram pemindai Baird dapat menghasilkan gambar beresolusi 30 baris yang cukup untuk memperlihatkan wajah manusia dari lensa dengan spiral ganda. Demonstrasi Baird pun diterima secara luas sebagai demonstrasi televisi pertama di dunia.
Lalu ilmuwan Rusia Vladamir Kosmich Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu mendapat suntikan dana dari David Sarnoff selaku Senior Vice President dari Radio Corporation of America (RCA) untuk membangun televisi elektronik.

Lahirnya Sang Penemu TelevisiSarnoff banyak mencurahkan perhatian pada perkembangan televisi mekanik dan meramalkan televisi elektronik akan memiliki masa depan komersial yang lebih baik. Atas penemuannya itu pada tahun 1923, Zworykin mendaftarkan paten atas namanya untuk penemuan Kinescope yaitu televisi tabung pertama di dunia.

Keterbukaan Zworykin pada kritik membuatnya menemukan gagasan baru lagi yaitu sebuah televisi tabung yang diberi nama Iconoscope. Dialah yang kemudian disebut sebagai sang penemu televisi.
Pada masa itu publik pelan-pelan mulai meninggalkan televisi mekanik dan menggantinya dengan televisi elektronik. Tak mau kalah, insinyur lain yaitu Philo T. Farnsworth juga berhasil mendapatkan sponsor untuk mendukung idenya dalam merancang televisi elektronik dan ikut berkompetisi dengan Zworykin. (isk)

Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Simak artikel serial berikutnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar